DEMA UINAM Soal Dana BLU Terblokir: "Yang Dibekukan Juga Masa Depan Kami”

DEMA UINAM Soal Dana BLU Terblokir:

MAKASSAR, GOWAMEDIA.COM — Suara keresahan kembali menggema dari kampus hijau UIN Alauddin Makassar. Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA-U) turun tangan menyuarakan problem yang mereka sebut sudah menyesakkan: kebijakan efisiensi anggaran dan pemblokiran Dana Badan Layanan Umum (BLU) yang berlaku di UINAM.

Bagi mahasiswa, kebijakan ini bukan sekadar baris angka dalam laporan keuangan. Ia adalah denyut nadi kegiatan akademik dan non-akademik yang kini terasa berhenti berdetak.

Muhammad Mahadir, Sekretaris Jenderal DEMA-U, tak segan menyebut status BLU UINAM kini “kehilangan makna”. Dana yang seharusnya menjadi sumber utama pembiayaan berbagai aktivitas, justru dibekukan tanpa kejelasan.

“Kampus ini BLU, tapi dananya diblokir. Sementara rektorat tidak menunjukkan sikap tegas. Kegiatan mahasiswa lumpuh, layanan akademik terseok. Kampus seperti berjalan tanpa arah,” tegas Mahadir.

Langkah awal dialog dengan pihak rektorat sudah dilakukan, namun jawaban konkret tak kunjung datang. DEMA-U lalu mengarahkan pergerakan ke DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, berharap ada pintu solusi terbuka. Harapan itu pupus, sebab hingga kini Rapat Dengar Pendapat (RDP) bahkan belum dijadwalkan.

“Setelah kami bawa ke DPRD Provinsi, tidak ada tindak lanjut sama sekali,” keluh Mahadir. “Ini bentuk pembiaran terhadap krisis pendidikan yang sedang kami hadapi.”

Menurutnya, sikap pasif DPRD mencerminkan lemahnya keberpihakan pada hak-hak dasar mahasiswa. Baginya, perjuangan ini jauh melampaui soal administrasi atau birokrasi; ini soal keberanian memperjuangkan keadilan dalam dunia pendidikan.

“Jangan sampai yang diblokir bukan cuma BLU, tapi juga masa depan mahasiswa,” pungkasnya.

Di tengah situasi ini, DEMA-U menyerukan dukungan dari seluruh sivitas akademika dan masyarakat sipil. Mereka percaya, perjuangan menuntut transparansi dan keadilan di kampus adalah bagian dari menjaga martabat dunia akademik yang kini sedang tergerus.(*)