Romahurmuziy: Jokowi Setuju Amran Sulaiman Pimpin PPP

KOLASE. Muhammad Romahurmuziy dan Andi Amran Sulaiman.
JAKARTA, GOWAMEDIA.COM — Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy, membantah keras isu yang menyebut pengusaha Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam berupaya mengakuisisi PPP melalui kerabatnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Romahurmuziy, yang akrab disapa Rommy, menegaskan bahwa wacana pencalonan Amran sebagai ketua umum PPP merupakan hasil diskusi internal partai, bukan dorongan eksternal.
“Yang terjadi di PPP sama sekali bukan upaya Haji Isam untuk mengakuisisi melalui kerabatnya. Sebagai pengusaha sukses, Haji Isam tidak butuh mengakuisisi partai manapun,” kata Rommy dalam keterangan tertulis, Senin (26/5/2025).
Rommy mengakui, Haji Isam memiliki jejaring luas di berbagai partai politik, dan sejumlah tokoh politik nasional memang berasal dari lingkaran dekat pengusaha asal Kalimantan Selatan itu. Namun, ia menegaskan bahwa dukungan terhadap Amran didasarkan pada kapasitas pribadi, bukan karena relasi bisnis atau kekeluargaan.
“PPP melihat Pak Amran karena mempertimbangkan kemampuan dan ketokohannya, bukan semata kedekatannya dengan Haji Isam. Bisa dilihat, berapa banyak anggota kabinet Merah Putih lintas partai yang adalah ‘orang Haji Isam’. Tapi yang terjadi di PPP adalah 'tumbu golek tutup', mencari figur yang cocok,” jelasnya.
Rommy menambahkan, upaya PPP mencari sosok pemimpin yang mampu membawa partai kembali ke parlemen terus dilakukan melalui proses "talent scouting". Dalam proses tersebut, nama Amran kian menguat, terutama setelah dirinya berdiskusi dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
“Saya memang menyampaikan sejumlah nama, dan sepengetahuan Pak Jokowi, dari nama-nama tersebut, Pak Amran adalah yang paling sesuai dengan kebutuhan PPP di 2029 mendatang,” ungkap Rommy.
Ia menyebut kedekatannya dengan Amran sudah terjalin sejak hampir dua dekade lalu. Namun, Rommy mengakui bahwa Amran masih mempertimbangkan serius tawaran untuk maju sebagai calon ketua umum, mengingat kesibukannya sebagai Menteri Pertanian di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Itu pun saya butuh berkali-kali meyakinkan beliau untuk bersedia maju, sampai saya harus ke Makassar meyakinkan beliau. Sampai saat ini pun, Pak Amran masih wait and see,” ujarnya.
Sebelumnya, Rommy menyebut Amran sebagai salah satu dari delapan nama yang dipertimbangkan menjadi kandidat ketua umum PPP dalam Muktamar yang dijadwalkan berlangsung pada akhir Agustus atau September 2025 mendatang. Dari delapan nama tersebut, tiga berasal dari internal partai dan lima dari eksternal.
“Internal: Sandi Uno, Sekjen Arwani, Gus Yasin. Dari eksternal: Gus Ipul, Dudung Abdurachman, Amran Sulaiman, Marzuki Alie, dan Agus Suparmanto,” kata Rommy.
PPP tengah berupaya bangkit dan melakukan regenerasi kepemimpinan demi memperkuat posisinya menjelang Pemilu 2029. Proses pencarian calon ketua umum baru dinilai krusial untuk menentukan arah strategis partai ke depan.(*)