Survei Pilgub Sulsel Terbaru: Danny Pomanto-Azhar Tertinggal Jauh Dari Andi Sudirman-Fatma

Survei Pilgub Sulsel Terbaru: Danny Pomanto-Azhar Tertinggal Jauh dari Andi Sudirman-Fatma


JAKARTA, GOWAMEDIA.COM - INDIKATOR, sebuah lembaga survei nasional pimpinan Prof. Burhanuddin Muhtadi MA Ph.D, kembali merilis hasil survei terbaru terkait Pilgub Sulsel. Hasil survei menunjukkan pasangan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati) unggul signifikan dibandingkan pasangan Danny Pomanto-Azhar Arsyad (DIA).

Elektabilitas Andalan Hati mencapai 63,1 persen, jauh meninggalkan pasangan DIA yang hanya memeroleh 17,9 persen. Sementara itu, sebanyak 18,9 persen responden belum menentukan pilihan, dan 0,2 persen lainnya menyatakan akan golput atau tidak memilih.

Survei yang berlangsung 26 September hingga 3 Oktober 2024 ini bertujuan \memotret kecenderungan sikap dan perilaku pemilih di Provinsi Sulsel. Survei juga menggali faktor-faktor penting yang berkaitan dengan pilihan politik, termasuk perspektif gender, usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, preferensi agama, afiliasi ormas, dan suku.

Selain elektabilitas, survei ini juga mengukur tingkat kesukaan (akseptabilitas) terhadap para calon. Pasangan Andi Sudirman-Fatma kembali mendominasi dengan angka 79,1 persen dan 80,7 persen. Sementara pasangan Danny-Arsyad meraih 60,4 persen dan 62,1 persen.

Survei Indikator juga memetakan basis pemilih kuat dan lemah setiap pasangan calon. Hasilnya, Andi Sudirman-Fatma memiliki basis pemilih kuat sebesar 63,1 persen, sementara Danny-Azhar sebesar 58,9 persen. Di sisi lain, 62,2 persen responden menyatakan tidak akan mengubah pilihannya, sedangkan 34,7 persen lainnya masih mungkin berubah pilihan.

Prof. Burhanuddin Muhtadi memaparkan bahwa tingginya elektabilitas Andi Sudirman Sulaiman dipengaruhi oleh beberapa faktor. Andi Sudirman dinilai sebagai pemimpin yang peduli pada rakyat, putra asli daerah, jujur dan bersih dari praktik KKN, serta memiliki rekam jejak kerja yang terbukti dan berpendidikan tinggi.

Sentimen putra daerah juga menjadi faktor penting dalam pemilihan ini, di mana 56,1 persen responden memilih calon putra asli daerah, sementara 42 persen lainnya tidak mempermasalahkan asal daerah calon gubernur.

Survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling dan melibatkan 800 responden dari seluruh kabupaten dan kota di Sulsel, dengan oversample di Kabupaten Bone sebanyak 400 responden. Survei bertajuk "Peluang Menang Calon Gubernur di Provinsi Sulsel" ini juga bertujuan untuk memetakan dukungan politik elektoral serta persepsi masyarakat Sulsel terkait isu-isu terbaru yang mengemuka di tengah kontestasi Pilgub Sulsel. (*)