Renungan Ramadan: Tiga Amalan Yang Menolak Bala

TOMBOLO, GOWAMEDIA.COM - Ceramah tarwih yang di sampaikan Ustad H Suharman pada 20 Ramadan 1446 H, atau Rabu, 19 Maret 2025 di Masjid An-Nur, Tombolo, Somba Opu, Gowa, membahas tentang amalan yang dapat menolak bala.
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita kesempatan untuk kembali bertemu dengan bulan Ramadan, bulan penuh rahmat dan ampunan. Malam ini, kita akan membahas tiga amalan yang dapat menolak bala, sebagaimana diajarkan dalam Islam. Tiga amalan tersebut adalah memakmurkan masjid, menyebarkan kasih sayang, dan beristigfar saat sahur.
1. Memakmurkan Masjid
Masjid adalah rumah Allah, dan siapa yang memakmurkan masjid akan mendapatkan perlindungan serta keberkahan dari-Nya. Rasulullah ? bersabda:
"Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir..." (QS. At-Taubah: 18)
Ketika Allah hendak menimpakan azab, Dia terlebih dahulu melihat siapa yang masih memakmurkan masjid. Jika di suatu tempat masih ada orang yang rajin datang ke masjid, maka itu pertanda bahwa masih ada iman di tengah mereka. Rasulullah ? juga mengisahkan tentang seorang wanita yang rutin menyapu masjid.
Ketika ia meninggal, para sahabat tidak memberitahu Nabi ?, namun beliau mencari tahu dan akhirnya salat di atas makamnya sebagai bentuk penghormatan. Ini menunjukkan betapa besar keutamaan orang yang berkhidmat kepada rumah Allah.
Bahkan, orang yang sekadar menyalakan lampu di masjid pun akan mendapatkan doa ampunan dari malaikat selama lampu tersebut menyala. Maka, bayangkan bagaimana jika kita lebih dari sekadar menyalakan lampu, tetapi juga turut berkontribusi dalam kebutuhan masjid lainnya, seperti kebersihan, pembangunan, dan kegiatan keagamaan.
2. Menyebarkan Kasih Sayang
Amalan kedua yang dapat menolak bala adalah menyebarkan kasih sayang dan menjaga silaturahmi. Rasulullah ? bersabda:
"Barang siapa yang memutuskan silaturahmi, sambunglah kembali." (HR. Bukhari & Muslim)
Allah tidak akan memberikan keberkahan kepada umat yang penuh dengan kebencian dan permusuhan. Sebaliknya, kasih sayang dan kepedulian sosial adalah jalan menuju keberkahan dan perlindungan dari bencana.
Sebagai seorang Muslim, kita harus senantiasa menjaga hubungan baik dengan keluarga, tetangga, dan sesama umat Islam.
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita menghadapi konflik atau perbedaan pendapat. Namun, Islam mengajarkan bahwa mengalah demi menjaga silaturahmi lebih baik daripada menang dalam perselisihan tetapi kehilangan keberkahan.
Oleh karena itu, kita harus menjadi pribadi yang mudah memaafkan, mengulurkan tangan, dan selalu mendoakan kebaikan bagi sesama.
3. Beristigfar saat Sahur
Amalan ketiga yang dapat menolak bala adalah memperbanyak istigfar, terutama pada waktu sahur. Allah berfirman:
"Dan pada waktu sahur, mereka memohon ampun (beristigfar)." (QS. Adz-Dzariyat: 18)
Rasulullah ? juga bersabda:
"Barang siapa yang membiasakan istigfar, maka Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap kesulitan dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR. Abu Dawud)
Salah satu kisah yang menggambarkan keutamaan istigfar adalah kisah Imam Ahmad bin Hanbal yang bertemu dengan seorang penjual roti. Ketika Imam Ahmad dalam perjalanan, ia tidak mendapatkan tempat untuk bermalam, hingga akhirnya seorang penjual roti menawarkannya tempat menginap.
Ketika Imam Ahmad bertanya tentang kebiasaannya, sang penjual roti mengaku selalu membaca istigfar dalam setiap aktivitasnya. Ia juga berdoa agar suatu hari bisa bertemu Imam Ahmad bin Hanbal. Tanpa disangka, Allah mempertemukan mereka dengan cara yang tidak terduga.
Kisah ini mengajarkan bahwa istigfar bukan hanya membawa ampunan, tetapi juga menjadi jalan terbukanya pintu rezeki dan terkabulnya doa. Oleh karena itu, marilah kita membiasakan diri untuk memperbanyak istigfar, terutama di waktu sahur, agar hidup kita dilimpahi keberkahan dan terhindar dari bencana.
Tiga amalan ini—memakmurkan masjid, menyebarkan kasih sayang, dan beristigfar saat sahur—adalah kunci untuk menolak bala dan mendapatkan perlindungan dari Allah.
Semoga kita semua termasuk dalam golongan hamba yang senantiasa istiqamah dalam menjalankan amalan-amalan ini, sehingga hidup kita selalu berada dalam lindungan-Nya. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin. (*)